Wednesday, May 3, 2017

Kisah Anak Bangsa Pembuat Antivirus dari Bojongsoang

Kesuksesan Taufik dan Rival tidak hanya dibuktikan lewat tes di hadapan lebih dari seratus penonton, tetapi bisa dilihat dari jumlah pengunduh Artav yang hingga Senin (14/2/2011) sore mencapai 300.000 orang dari 60 negara. Dari segi fitur, aplikasi yang bisa diunduh gratis oleh setiap pengguna internet ini memiliki beberapa keunggulan seperti fitur Anti Hacker yang bisa melindungi komputer dari upaya penyusupan, Mail Servis untuk mengidentifikasi dan membersihkan virus yang bersarang di kotak surat dan Internet Security yang masih dalam tahap pengembangan. Juga ada fitur Scan USB untuk memastikan setiap flash disk yang dicolok ke komputer bebas dari virus.

Program Antivirus Artav sebenarnya dimulai dari kekesalan dua remaja asal Bojongsoang ini yang setiap hari menemukan virus di komputer milik ayahnya. "Lebaran tahun 2009 kemarin kami terpaksa tidak beli baju baru. Uangnya dipakai buat beli motherboard," cerita Rival yang diamini Taufik.

Dalam membangun Artav, Arrival dan Taufik melakukannya bersama-sama, termasuk dalam mengumpulkan database virus. Secara umum, otak program ada di kepala Rival yang lebih banyak mengerjakan coding dan programming sedangkan Taufik yang saat ini duduk di kelas II SMA 25 Bandung, berkonsentrasi di sisi interface dan desain tampilan.

Rival bertugas membangun program dari nol dengan menggunakan program Visual Basic yang dikuasainya secara otodidak. Selama setahun terakhir, Taufik dan Rival juga mengumpulkan database virus dari satu warnet ke warnet lain. "Virus itu kan biasanya beredar di warnet lewat internet dan flash disk," kata Rival mengemukakan alasan pencarian virus lewat warnet.

Virus yang sulit dikenali dan dibasmi biasanya berasal dari virus lokal yang database-nya belum dimiliki program antivirus luar negeri. Karena sering bolak-balik untuk mengumpulkan virus, beberapa penjaga dan pemilik warnet mengenalinya dan dengan senang hati membantunya.

Teman-temannya di Komunitas Kaskus juga ikut membantu melakukan tes periodik virus-virus yang telah dikumpulkan. Saat ini, antivirus Artav mampu mengidentifikasi dan mengatasi 1.031 jenis virus dan ratusan ribu varian lainnya. "Enam puluh persen database virus yang ada di Artav merupakan virus lokal," kata Rival kepada Kompas.com.

Setiap kali mendapat 'daftar belanjaan', sang ibu yang juga gemar membaca buku membelikan buku komputer dan antivirus untuk putranya di toko buku terdekat. "Kalau ada buku yang saya butuhkan, saya titip ke ibu dan minta dibelikan di toko buku," ujar Rival.


Saat ditanya hambatan yang sering dihadapi dalam membuat Artav, Taufik dan Rival dengan santai menyebut faktor mati lampu yang kerap membuatnya harus mengulang pekerjaan yang sudah disusun berjam-jam sebelumnya. Pencarian database virus juga merupakan tantangan tersendiri yang sampai saat ini masih terus disempurnakan.

No comments:

Post a Comment