Seperti yang dilakoni Andi Purwadi di Surabaya, Jawa Timur,
mendirikan usaha CRACK-Net pada 2011 dengan mengusung konsep hybrid
net & cafe. Pernah terpikir buka internet cafe? Menggabungkan konsep
bisnis warnet, game dan model kafe. Dipikir lebih jauh, kayaknya demam internet
sudah menimpa segala kalangan niih, yang punya PC di rumah, maupun yang gak
punya PC sama sekali. "Jadi, ada kafe di dalam warnet yang menjual makanan
dan minuman. Juga menawarkan game-game online terbaru," paparnya. Potensi
pasar beragam dari yang perlu tempat enak buat nge-net atau yang mau asik nge-game
rame-rame.
Satu gerai CRACK-Net berisi minimal 15 unit komputer. Andi
menilai, bisnis warnet plus cafe masih berprospek bagus. Artinya aman, saingan
nyaris gak ada! Berminat menjajal usaha ini? "Saat ini semua mitra
mengoperasikan warnet plus kafe," ujar Andi.
Mitra diperkirakan bisa mengumpulkan omzet sekitar Rp 400.000
hingga Rp 700.000 per hari, tergantung jenis paket usaha. Artinya, dalam
sebulan, mitra bisa mengantongi omzet Rp 12 juta sampai Rp 21 juta.
Pihak pusat menggaransi kerusakan setiap komputer di gerai mitra.
Untuk kota-kota kecil, bisnis ini masih menjanjikan. Apa pelajarannya?
Ada yang namanya analisis "Entry Barrier". Dalam teori
bisnis bila usaha
kita mudah ditiru, disebut sebagai "Low Entry Barrier". Pada akhirnya
yang terjadi perang harga, konsumen-lah yang paling diuntungkan, dalam satu
wilayah, banyak pilihan murah nge-net sambil ngafe...
Ini fenomena yang terjadi pada banyak bisnis yang gampang tumbuh
menjamur dan trus menghilang sekejap... So, siap-siap matangkan rencana bisnis
anda, cari keunikan yang sulit ditiru, bisa dari sisi tempat, pelayanan, dan
sebagainya. Jangan menyerah pada percobaan yang ke-99 kali, siapa tahu yang
ke-100 adalah kesuksesan!
Salam bisnis...