Thursday, October 4, 2018

Bisnis Online Yusuf Mansur


Pada 1996, dia sudah mulai menjajal bisnis informatika, juga pernah menjalankan bisnis penghimpunan dana investasi yang bernama Kondotel Moya Vidi, menjual sertifikat investasi untuk sebuah hotel di Cengkareng, investasi patungan di koperasi merah putih dan uang elektronik.



Yusuf sempat diadukan investornya dengan tuduhan penipuan investasi, juga pernah membantu kakaknya menjual pakaian di Pasar Tanah Abang, kembali melebarkan sayap bisnisnya dengan mendirikan perusahaan manajer investasi yang bernama PT PayTren Aset Manajemen (PAM), meluncurkan 2 produk reksadana syariahnya yang bernama Dana Falah dan Dana Safa, menjelaskan, dalam berbisnis harus memanfaatkan peluang yang ada.


Sekarang bisnis Yusuf terus meluas, yang paling baru dan menuai kontroversi adalah, PayTren. Koperasi patungan juga dinilai bermasalah, pasalnya banyak nasabah yang menganggap Yusuf sebagai penipu. Yusuf menjelaskan, dari investasi tersebut dia akan menjelaskan kepada nasabah terkait skema investasi yang dijalankan.

Yusuf menjelaskan, bahwa Hotel Siti memiliki tingkat okupansi yang rendah. Yusuf menggelar roadshow untuk menjelaskan dan meminta pendapat jika hotel tersebut dijual. Koperasi Merah Putih dulunya bernama Koperasi Berjamaah. Saat ini total anggotanya sudah mencapai 2.900 orang. Mengenai konsep bisnis koperasi ini, Yusuf Mansur menggelar roadshow ke 8 kota di Indonesia guna membeberkan konsep bisnisnya kepada para investor yang sudah menempatkan dananya di Koperasi Merah Putih.

Perusahaan PayTren Aset Management (PAM) akan mengakomodir investasi berkonsep syariah. Menurut Yusuf Mansyur, OJK mendorong dia untuk membuat manager investasi syariah secara penuh. Saat ini yang sedang diajukan adalah produk reksadana pasar saham syariah dan pasar uang syariah.



No comments:

Post a Comment