Sekarang
kita bicarakan saja soal Yahoo yang megap-megap ketika eranya diambil
alih Google. Lalu, sekarang di mana posisi Yahoo? Sempat dihargai USD 125
miliar pada tahun 2000, kini hanya laku dijual dengan harga murah untuk
perusahaan pionir internet sekaliber itu, hanya USD 4,83 miliar.
Pelajaran yang bisa dipetik di era saat ini, perusahaan teknologi muncul dan tenggelam.
Itu pula yang diyakini Google.
Kisah
Yahoo bermula puluhan tahun lalu, tepatnya di 1994. Jerry Yang dan David
Filo sendiri masih banyak terlibat.
Terjadilah yang disebut sebagai dotcom bubble di mana banyak perusahaan internet bertumbangan. Harga saham Yahoo di tahun 2001 bahkan anjlok sampai USD 8.
Beruntung, Yahoo mampu bertahan di masa-masa sulit tersebut. Tampuk kepemimpinan berganti dengan ditunjuknya Terry Semel, mantan eksekutif Warner Brothers, sebagai CEO menggantikan Kogle. Di masa inilah, Yahoo melewatkan kesempatan besar yang pasti mereka sangat sesali. Dilansir Economic Times, Yahoo di tahun 2002 bisa saja membeli Google. Kemudian di tahun 2006, hampir saja Yahoo membeli Facebook.
Seperti diketahui, Google dan Facebook kemudian menjadi raksasa yang melahap bisnis Yahoo. Tentu saja tidak semua strategi Yahoo gagal. Saat ini, saham Yahoo di Alibaba nilainya sekitar USD 80 miliar.
Tahun 2008, Yahoo mulai menunjukkan tanda-tanda kemunduran. Microsoft datang memberi penawaran senilai USD 44,6 miliar. Namun ditolak Jerry Yang yang saat itu CEO Yahoo karena menganggap tawaran itu terlampau rendah.
Tiga tahun setelah tawaran Microsoft itu, kapitalisasi pasar Yahoo hanya USD 22,24 miliar.
No comments:
Post a Comment