1. Jualan
online lewat sosial media. Sekarang ini orang lebih banyak menghabiskan waktu
di sosial media mereka, entah di Facebook, Instagram. Jika kamu
ingin membangun brand, sosial media
adalah tempat paling bagus di Bali.
2. Jualan
tutorial. Selain bisa menjual barang di Bali ternyata kita juga bisa menjual
barang digital lho… Salah satu produk digital yang laris manis di Bali adalah
jualan panduan. Mulai dari cara memilih umpan pancingan, cara memilih pancing,
sampai cara memasang hasil pancingan. Misalkan Kamu ibu rumah tangga di Bali
yang jago masak, dapat membuat video panduan memasak layaknya chef profesional di acara tv-tv nasional
yang sering kita tonton. Sebetulnya ada banyak sekali ide yang dapat Kamu
gunakan sebagai bahan tutorial di Bali.
3. Affiliate
marketing, adalah salah satu cabang di bisnis online, tugas kita itu menjualkan
barang milik orang lain melalui link
affiliate milik kita.
Menjadi afilate marketer sekarang cukup mudah karena kita sudah diberikan fasilitas web afiliasi dan tinggal men-share artikel web afiliasi kita via sosmed serta artikel yang disediakan juga bagus-bagus dan bersifat edukasi. Bila teman kita mengklik dan melakukan pembelian maka kita langsung dapat persentase dari pembelian tersebut, mudah bukan?
Menjadi afilate marketer sekarang cukup mudah karena kita sudah diberikan fasilitas web afiliasi dan tinggal men-share artikel web afiliasi kita via sosmed serta artikel yang disediakan juga bagus-bagus dan bersifat edukasi. Bila teman kita mengklik dan melakukan pembelian maka kita langsung dapat persentase dari pembelian tersebut, mudah bukan?
4. Bisnis jasa toko
online. Berawal dari keinginan mulianya memfasilitasi para pelaku Usaha Kecil
dan Menengah (UKM) melebarkan sayap bisnisnya, Frianto Moerdowo (26 tahun),
Kadek Agus Yusida dan Putu Gusindra Divanatha membangun bisnis startup
jarvis-store.com. Tiga pemuda asal Bali yang mengenyam pendidikan di Malaysia
ini, mengembangkan jarvis-store sejak 2013 silam. "Desember 2013
menciptakan peluang kerja ide melalui internet. Membantu UKM yang ingin
berjualan online. Waktu itu sebagai mahasiswa mencari sampingan
ternyata banyak untuk online karena dulu belum ada platform,"
jelas Founder dan CEO Jarvis Store, Frianto Moerdowo, saat acara Google for
Indonesia di Ballroom Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa
(9/8/2016). Di 2013, Frianto dan dua rekannya merintis Jarvis Store dengan
modal Rp 30 juta dan hingga saat ini sudah ada 25.000 pengguna jasa Jarvis
Store yang mendesain dan menawarkan produknya secara online. "Saat ini
sudah ada 25.000 user di seluruh Indonesia. Modal awal
kira-kira Rp 30 juta dari tabungan tiga orang. Kalau untuk revenue kita
belum bisa komunikasikan," kata Frianto. Dari 25.000 pengguna jasa desain
toko online di Jarvis Store, sebagian besar pengguna menawarkan produk fashion
sebanyak 60 % dan sisanya merupakan produk elektronik hingga makanan. "60 %
fashion, sisanya ada elektronik, makanan, dan lainnya," tutur Frianto. Di
2018, Jarvis Store menargetkan untuk melayani 500.000 UKM agar dapat menawarkan
produknya secara online.
No comments:
Post a Comment