Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang dipergunakan seorang guru. Salah satu model pembelajaran yang
masih berlaku dan sangat banyak digunakan guru adalah model pembelajaran
konvensional, mempunyai beberapa pengertian menurut para ahli, di antaranya:
1.
Djamarah (1996), metode pembelajaran
konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode
ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat
komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan
pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan
ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.
2.
Freire (1999), memberikan istilah
terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber
“gaya bank”, penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas
pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib diingat dan
dihafal.
Secara umum, ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah:
1.
Siswa adalah penerima informasi
secara pasif, dimana siswa menerima pengetahuan dari guru dan pengetahuan
diasumsinya sebagai badan dari informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai
dengan standar.
2.
Pembelajaran sangat abstrak dan
teoritis.
3.
Guru adalah penentu jalannya proses
pembelajaran.
4.
Guru sering bertindak memperhatikan
proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.
Pengajaran model ini dipandang efektif, terutama:
1.
Berbagai informasi yang tidak mudah
ditemukan di tempat lain.
2.
Menyampaikan informasi dengan cepat.
3.
Membangkitkan minat akan informasi.
4.
Mengajari siswa yang cara belajar
terbaiknya dengan mendengarkan.
5.
Mudah digunakan dalam proses belajar-mengajar.
Setiap guru yang akan mengajar
senantiasa dihadapkan pada pilihan metode. Banyak macam metode yang bisa
dipilih guru dalam kegiatan mengajar, namun tidak semua metode bisa dipilih
guru dalam kegiatan mengajar.
Omar Muhammad Al-Toumi mengatakan
terdapat beberapa ciri sebuah metode
yang baik untuk pembelajaran pendidikan Agama Islam, yaitu:
1.
Berpadunya metode suatu tujuan dan
alat dengan jiwa dan ajaran akhlak islami yang mulia.
2.
Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki
daya sesuai dengan watak siswa dan materi siswa pada kemampuan praktis.
3.
Bersifat fungsional dalam menyatukan
teori dengan praktik dan mengantarkan siswa pada kemampuan praktis.
4.
Tidak mereduksi materi tapi bahkan
mengembangkan materi.
5.
Memberikan keleluasaan pada siswa
untuk menyatakan pendapatnya.
6.
Mampu menempatkan guru dalam posisi
yang tepat dan terhormat dalam keseluruhan pembelajaran.
Ada beberapa macam metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, di antaranya:
1.
Metode Ceramah, ialah suatu metode
di dalam pendidikan dan pengajaran yang cara menyampaikan pengertian-pengertian
materi pengajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru di
dalam kelas. Dalam metode ceramah ini peranan utama adalah guru.
2.
Metode Tanya Jawab, ialah metode di
dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya sedangkan siswa menjawab
tentang bahan metari yang ingin diperolehnya.
3.
Metode Karyawisata, ialah suatu metode
pengajaran yang dilakukan dengan mengajak para siswa keluar kelas untuk
mengunjungi suatu peristiwa yang ada kaitannya dengan pokok bahasan.
Jika dilihat secara garis besarnya,
metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yakni:
1.
Metode mengajar konvensional, ialah metode mengajar yang lazim dipakai guru.
2.
Metode mengajar inkonvensional, ialah
suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara
umum, seperti metode mengajar modul, berprogram, pengajaran unit, masih
merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di beberapa sekolah
tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang
ahli menanganinya.