Saturday, April 16, 2016

Metode Pembelajaran Konvensional



Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan seorang guru. Salah satu model pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak digunakan guru adalah model pembelajaran konvensional, mempunyai beberapa pengertian menurut para ahli, di antaranya:
1.      Djamarah (1996), metode pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.
2.      Freire (1999), memberikan istilah terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan ber “gaya bank”, penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib diingat dan dihafal.


Secara umum, ciri-ciri pembelajaran konvensional adalah:
1.      Siswa adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa menerima pengetahuan dari guru dan pengetahuan diasumsinya sebagai badan dari informasi dan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan standar.
2.      Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis.
3.      Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran.
4.      Guru sering bertindak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.


Pengajaran model ini dipandang efektif, terutama:
1.      Berbagai informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat lain.
2.      Menyampaikan informasi dengan cepat.
3.      Membangkitkan minat akan informasi.
4.      Mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan.
5.      Mudah digunakan dalam proses belajar-mengajar.

Setiap guru yang akan mengajar senantiasa dihadapkan pada pilihan metode. Banyak macam metode yang bisa dipilih guru dalam kegiatan mengajar, namun tidak semua metode bisa dipilih guru dalam kegiatan mengajar.


Omar Muhammad Al-Toumi mengatakan terdapat beberapa ciri sebuah metode yang baik untuk pembelajaran pendidikan Agama Islam, yaitu:
1.      Berpadunya metode suatu tujuan dan alat dengan jiwa dan ajaran akhlak islami yang mulia.
2.      Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya sesuai dengan watak siswa dan materi siswa pada kemampuan praktis.
3.      Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktik dan mengantarkan siswa pada kemampuan praktis.
4.      Tidak mereduksi materi tapi bahkan mengembangkan materi.
5.      Memberikan keleluasaan pada siswa untuk menyatakan pendapatnya.
6.      Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat dan terhormat dalam keseluruhan pembelajaran.


Ada beberapa macam metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, di antaranya:
1.      Metode Ceramah, ialah suatu metode di dalam pendidikan dan pengajaran yang cara menyampaikan pengertian-pengertian materi pengajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru di dalam kelas. Dalam metode ceramah ini peranan utama adalah guru.
2.      Metode Tanya Jawab, ialah metode di dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya sedangkan siswa menjawab tentang bahan metari yang ingin diperolehnya.
3.      Metode Karyawisata, ialah suatu metode pengajaran yang dilakukan dengan mengajak para siswa keluar kelas untuk mengunjungi suatu peristiwa yang ada kaitannya dengan pokok bahasan.

Jika dilihat secara garis besarnya, metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yakni:
1.      Metode mengajar konvensional, ialah metode mengajar yang lazim dipakai guru.
2.      Metode mengajar inkonvensional, ialah suatu teknik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti metode mengajar modul, berprogram, pengajaran unit, masih merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya.


No comments:

Post a Comment