Beberapa
pakar dalam ilmu manajemen
mendefinisikan manajemen strategis dengan cara yang berbeda-beda. Ketchen
(2009) mendefinisikan manajemen strategis sebagai analisis, keputusan, dan aksi
yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan
kompetitif. Definisi ini menggambarkan dua elemen utama manajemen strategis.
1.
Manajemen strategis dalam sebuah
perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan: analisis, keputusan, dan
tindakan.
2.
Manajemen strategis berkaitan dengan
cara manajemen menganalisis sasaran strategis serta kondisi internal dan
eksternal yang dihadapi perusahaan.
Keputusan
strategis harus mampu menjawab dua pertanyaan utama:
1.
Industri apa yang digeluti perusahaan?
2.
Bagaimana perusahaan harus bersaing
di industri tersebut?
Keunggulan
kompetitif yang mampu bertahan lama
biasanya didapatkan dengan melakukan aktivitas berbeda dengan yang dilakukan
pesaing. Porter (1996) mendefinisikan strategi sebagai "penciptaan posisi
unik dan berharga yang didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas".
Porter menjabarkan tiga basis posisi strategis.
1.
Didapatkan dengan memproduksi bagian
kecil sebuah produk dari industri tertentu. Porter menyontohkan Jiff Lube
International yang hanya memproduksi pelicin otomotif dan tidak menawarkan
produk perawatan lainnya.
2.
Melayani sebagian besar kebutuhan konsumen
tertentu, yang disebut sebagai needs-based positioning. Contohnya adalah
IKEA yang berusaha memenuhi seluruh kebutuhan mebel, bukan hanya sebagian, untuk
target pasarnya. Posisi ini didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas
dengan cara berbeda dengan yang dilakukan pesaing. Perusahaan bisa mengambil
posisi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda dari target pasar yang sama.
3.
Didapatkan dengan menarget konsumen
yang dapat diakses dalam cara yang berbeda, yang disebut sebagai access-based
positioning. Konsumen-konsumen ini, meskipun memiliki kebutuhan dan
keinginan yang hampir sama dengan konsumen lainnya, membutuhkan konfigurasi
aktivitas yang berbeda untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut.
Tugas
pertama dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi dan penyebarluasan
pernyataan misi, mendokumentasikan kerangka dasar organisasi dan mendefinisikan
lingkup aktivitas yang hendak dijalankan organisasi.
Manajemen
strategis secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang berorientasi masa depan yang
memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan hari ini untuk memposisikan
diri untuk kesuksesan pada masa mendatang. Pandangan yang lebih tradisional
dari manajemen strategis menggunakan pendekatan linear di mana pertama
dilakukan pemantauan terhadap lingkungan organisasi, strategi dirumuskan,
strategi yang diimplementasikan dan lantas kemajuan organisasi terhadap
strategi kemudian dievaluasi. Organisasi yang hanya melihat ke dalam masih
kehilangan setengah dari persamaan utuh untuk membuat keputusan yang lebih
efektif bagi perusahaan.
Ada
tiga tingkatan strategi dibuat dalam organisasi yang lebih besar, yakni
meliputi strategi perusahaan, bisnis, dan fungsional. Sementara strategi
perusahaan akan menentukan bisnis apakah yang perusahaan akan benar-benar
beroperasi di sana, strategi bisnis akan menentukan bagaimana perusahaan akan
bersaing di masing-masing bisnis yang telah dipilih. Strategi fungsional akan
menentukan cara masing-masing bidang fungsional benar-benar akan mendukung
strategi-strategi bisnis dan korporasi.
Data
dari pemantauan lingkungan ini kemudian digunakan untuk membuat rencana strategis bagi organisasi -
yang kemudian dilaksanakan.
No comments:
Post a Comment